News
๐ฎ๐ฉ Indonesia Bertujuan Memimpin Industri Halal Global
Indonesia, dengan ekonomi Islam yang kuat dan industri halal yang sedang berkembang, sedang mengarahkan pandangannya untuk menjadi pemimpin global di sektor ini. Karena laporan Dinar Standard memproyeksikan Muslim di seluruh dunia menghabiskan hingga USD 2.8 triliun untuk produk halal pada tahun 2025, Indonesia secara strategis memposisikan diri untuk memanfaatkan tren yang berkembang ini. Estimasi Bank Indonesia menunjukkan bahwa sektor-sektor utama Halal Value Chain (HVC) di dalam negeri, seperti pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim, dan pariwisata ramah Muslim, diprediksi tumbuh sebesar 4.5% hingga 5.3% pada tahun 2023, menyumbang lebih dari seperempat ekonomi nasional.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menggarisbawahi meningkatnya pengaruh ekonomi Islam dan industri halal, mengutip faktor-faktor seperti populasi Muslim yang besar, meningkatnya kesadaran akan nilai-nilai etika Islam, dan strategi nasional yang terfokus. Di depan audiensi di Pameran Produk Industri Halal di Jakarta pada tanggal 9 Mei, Menteri menekankan posisi Indonesia sebagai rumah bagi 241.7 juta penduduk Muslim, yang mewakili 87% dari total populasi bangsa. Proyeksi menunjukkan bahwa pengeluaran Muslim Indonesia untuk produk dan layanan halal akan melonjak sebesar 14.96% mencapai USD 281.6 miliar pada tahun 2025, menempatkan Indonesia sebagai konsumen pasar halal terbesar di dunia.
Sebagai bukti komitmen Indonesia terhadap upaya tersebut, Indonesia saat ini menempati peringkat keempat secara global dalam indikator ekonomi syariah. Menteri Agus Gumiwang Kartasasmita menyoroti perlunya mengarahkan konsumen Indonesia untuk memanfaatkan barang dan jasa halal produksi dalam negeri, sehingga dapat meningkatkan peran negara dalam industri halal global.
Di tengah tantangan perekonomian global, sektor pengolahan nonmigas Indonesia menunjukkan tingkat pertumbuhan sebesar 4.67% pada triwulan I tahun 2023. Dengan industri pengolahan yang tetap menjadi penyumbang signifikan pertumbuhan ekonomi nasional, kinerja tersebut diharapkan dapat memberikan peningkatan nilai bagi industri halal dalam negeri.
Dedikasi Kementerian Perindustrian terhadap program halal tidak tergoyahkan, terlihat dari upaya penguatan infrastruktur industri halal, penerapan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), dan pemberian insentif bagi industri halal. Upaya kolaboratif antara instansi terkait dianggap penting untuk keberhasilan pelaksanaan upaya ini.
Untuk memantapkan komitmen tersebut, Kementerian Perindustrian memperkenalkan Pemberdayaan Industri Halal sebagai bagian dari Kebijakan Industri Nasional yang didukung oleh Peraturan Presiden nomor 74 Tahun 2022. Kebijakan tersebut menggariskan pendekatan multifaset yang meliputi kebijakan, infrastruktur, perjanjian pengakuan, pendidikan, kampanye, dan festival industri, yang bertujuan untuk memajukan industri halal.
Berdasarkan pengalamannya dalam menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk berbagai sektor, Kementerian Perindustrian mengantisipasi peran penting dalam Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH). Untuk mendukung pelaku industri, Kementerian telah membangun Sistem Informasi Pendataan Industri Halal (SALIHA), yang mempermudah proses seleksi pendampingan sertifikasi industri halal.
Sebagai bagian dari pendekatan holistik, Kementerian telah memprakarsai pembentukan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), dengan 13 LPH terakreditasi yang saat ini beroperasi di seluruh Indonesia. Jaringan ini diatur untuk memperluas, menawarkan cakupan yang lebih luas dan dukungan kepada masyarakat.
Sejalan dengan misi tersebut, Pameran Produk Industri Halal 2023 menampilkan 14 industri kecil penerima Fasilitas Sertifikasi Halal, serta 16 penerima penghargaan IHYA dan 13 Lembaga Pemeriksa Halal. Acara ini tidak hanya sebagai wadah untuk menghadirkan produk-produk halal unggulan, tetapi juga untuk menumbuhkan pemahaman tentang konsep industri halal yang lebih luas, sekaligus menawarkan peluang bagi bisnis untuk terintegrasi dalam rantai pasokan industri halal global.
Dengan upaya bersama ini, Indonesia siap memposisikan dirinya sebagai pelopor dalam dunia industri halal, memanfaatkan populasi Muslim yang besar dan inisiatif strategis untuk memimpin di sektor ekonomi yang sedang berkembang ini.